Artikel 2
Hakikat cinta
kasih yaitu cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi
secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari
bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental.
Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor Hago, seorang pujangga terkenal,
pada satu kesimpulan: bahwa mati tanpa cita sama halnya dengan mati dengan
penuh dosa.
Cinta memang
sangat erat terpaut dengna kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang
berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta.
Kendatipun
demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana
cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu padahal, cinta
bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat
memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih syang diartikan dengan
perasaan sayang, perasaan cinta tau perasaan suka kepada sesorang semua itu
juga terpaut dengan keindahan sesuatu yang bagus, permai, cantik, elok dan
semua sesuatu yang dinilai indah.
Manusia dan Cinta Kasih
(Kapital)
A. Arti Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber
pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa
tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab.
Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan
dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan
keserasian, keseimbangan, dan kedalaman antara sesama manusia, dengan
lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Secara
sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, kseimbangan, dan kebahagiaan, berbagai
bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Cinta diri
Secara
alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia membenci segala sesuatu yang
mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya lainnya.
Cinta diri
erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menurut segala sesuatu yang bermanfaat
dan berguna bagi dirinya. Gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap
dirinya sendiri ialah kecintaanya luar biasa terhadap harta benda. Sebab
manusia beranggapan dengan harta benda ia dapat merealisasikan semua
keinginannya guna mencapai kesenangan-kesenangan kemewahan hidup.
Cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan, tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang dimaksud dengan cinta ideal. Al-Quran
(QS:7:188 dan Surah 41 ayat 49).
2) Cinta sesama manusia
Cinta kepada
sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri. Perlakuan yang baik kepada
sesama manusia bukan dalam arti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi
seseorang mencintai sesama manusia disebabkan karena manusia itu sendiri tidak
dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan merupakan suatu
kewajiban (QS:49:10)
3) Adil dan belas kasih
Sering orang
berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas keadilan. Dengan pendapat
tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang digerakkan atau dimotivasi oleh
belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan yang digerakkan oleh rasa
keadilan.
4) Pertemuan dan cinta
Pertemuan
antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. Dalam pertemuan terjadi saling
membuka hati, terbuka dan jujur. Hubungan antar dua orang memuncak dalam
hubungan cinta sebab asal mula hubungan cinta itu adalah anugerah Tuhan. Syarat
cinta adalah kerendahan hati pada orang yang memanggil, kesediaan pada orang
yang dipanggil.
Dalam cinta
timbul komunikasi, kebersamaan yang sungguh-sungguh komunikatif dan selalu
mengandung suatu imbauan kepada sesama.
5) Cinta kepada Tuhan (Allah
swt)
Puncak cinta
manusia yang paling tinggi, mulia, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada
Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya shalat, pujian dan doanya,
tetapi semua tindakan dan tingkah lakuknya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
penerimaan dan ridha-Nya. Dalam firman Tuhan : “Katakanlah: jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha
pengampun lagi maha penyayang” (Q:3:31).
Cinta seorang mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada segala
sesuatu yang ada di dalam kehidupan ini, melebihi cintanya kepada dirinya
sendiri, anak-anaknya, isterinya, kedua orang tuanya, keluarganya dan hartanya.
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan
pendorong dan mengarahkannya kepada penundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.
Cinta kepada Allah akan membuat seseorang akan menjadi mencintai sesama
manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini terjadi
karena semua yang ada dipandang sebagai manifestasi Tuhannya, sebagai sumber
kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
B. Contoh Cinta Kasih
Ada beberapa contoh cinta
kasih, yaitu sebagai berikut:
1) Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang tua yang
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta kasih
terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan
berguna dikemudian hari.
2) Cinta kasih antara pria dan wanita. Seorang pria menaruh perhatian
terhadap seorang gadis dengan prilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi
memberikan sekuntum mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis
itu.
3) Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat
berkunjung kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya,
menghiburnya serta medoakannya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap
kawannya yang sakit itu.
4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat
beribadah, menuruti perintahnya dan menjauhi segala larangan Tuhan, orang itu
mempunyai cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya
5) Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang
menciptakan taman yang indah, memelihara tanaman pekarangan, tidak menebang
kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu
hewan secara semena-mena bisa dikatakan orang tersebut menaruh cinta kasih atau
menyayangi lingkungan hidupnya.
C. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih
adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan
kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.
Ungkapan dengan
kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan
tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan
gerak, misalnya salaman, pelukan, dan rangkulan. Ungkapan dengan media,
misalnya setangkai bunga, benda souvenir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini
selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara,
seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang
mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat, banyak
inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan
dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh
masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai
kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.
D. Cara Mewujudkan Cinta Kasih
Cinta kepada
sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk
mewujudkan cinta kasih, yaitu: 1.
Pengenalan 2. Tanggung jawab 3. Perhatian 4. Saling menghormati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar