Jumat, 25 Mei 2012

makalah lingkungan hidup


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lingkungan
Kita tentu sudah tahu apa itu lingkungan. Lingkungan adalah tempat yang ada disekitar kita yang terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
Adapun pengertian lingkungan menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Drs. Sri Hartati:
Lingkungan adalah lingkungan yang memiliki daya dukung tinggi dan sesuai untuk    kehidupan organisme yang hidup didalamnya.
2. Menurut Dra. Ike Sabariah:
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup tersebut seperti batu, air, pohon, tanah dll.
3. Menurut Iwan Wahyu. S:
Lingkungan hidup merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk keperluan hidup makhluk hidup.

2. Pengertian Polusi Atau Pencemaran
Istilah polusi berasal dari aderah Yunani yang berarti mengotorkan, merusakkan atau mencemarkanm. Pada tahun 1966 lembaga di Amerika Serikat yang mengenai “Waste Management and Control” membuat bahasan tentang polusi.
Ada beberapa lain pengertian polusi yaitu :
1. Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si:
Polusi adalah perubahan kondisi / fisik, kimia atau biologi dari udara, air atau tanah  (lahan), yang memebrikan dampak membahayakan kondisi lingkungan dan asap  natural (budaya)  yang ada.
2. Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si:
Polutan (zat pencemar) adalah zat yang menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia maupun biologi dari lingkungan.


3. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3:
Polusi / pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan dan kegiatan atas proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.

3. Penyebab Pencemaran Udara
Apabila kita menghirup udara dalam-dalam, sekitar 99% dari udara yang kita hisap ialah gas nitrogen dan oksigen. Kita juga menghisap gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa diantara gas yang sangat sedikit tersebut diidentifikasi sebagai gas pencemar.
Di daerah perkotaan yang ramai, gas  pencemar berasal dari asap kendaraan, gas buangan pabrik, pembangkit tenaga listrik, asap rokok, larutan pembersih dan sebagainya yang berhubungan erat dengan aktivitas manusia.
Dari pernyataan diatas sudah jelaslah bahwa penyebab pencemaran udara itu dikarenakan aktivitas manusia yang tidak terhenti. Apalagi di zaman modern ini banyak sekali industri-industri dan pabrik-pabrik baru didirikan ditanah air kita ini sehingga kita merupakan negara polutan.

4. Dampak Pencemaran Udara
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah munculnya pencemaran atau polutan. Gas pencemar dalam kandungan tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru manusia atau hewan, tanaman, bangunan dan bahan lainnya.
Perubahan kandungan bahan kimia dalam atsmofer bumi karena polusi udara akan dapat juga mengubah iklim lokal, regional dan global sehingga menaikan jumlah radiasi sinar ultra violet dari matahari kepermukaan bumi dan timbullah efek rumah kaca yang berdampak luas terhadap terproduksinya pangan dunia dan permukaan laur dan masih banyak lagi.
Terjadinya lubang ozon disebabkan menurunnya kadar ozon dilapisan stratosfer yang mengakibatkan bertambahnya sinar ultraviolet (UV) dari matahari ke bumi. Dampaknya berupa gangguan terhadap kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, juga punahnya jenis-jenis organisme tertentu.

5. Terjadinya Pencamara Udara
Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Adapun bahan kimia di udara yang berpengaruh negatif pada manusia, hewan dan tumbuhan, barang dan logam, bantuan dan materil lain dapat dikategorikan sebagai pencemaran udara.
Banyak bahan pencemar udara terdapat dalam lapisan troposfer, tetapi ada 9 jenis pencemar udara yuang penting yaitu :
a)      Oksida karbon (CO, CO2)
b)      Oksida berelang (SO2, SO3)
c)      Oksida  Nitrogen (NO, NO2, dan N2O)
d)     Suspensi partikel (debu tanah, karbon, asbes, logam berat, nitrat, sulfat, titik cairan, seperti asam sulfat (H2SO4))
e)      Oksida foto kimiawi (ozon)
f)       Substansi radio aktif
g)      Panas (pembangkit tenaga listrik, pembangkaran minyak menjadi gas pada kendaraan, pabrik, perumahan)
h)      Suara (kendaraan bermotor, pesawat terbang, kereta api, masih suci, konstruksi) dll.
i)        Komponen organik (CFC) Kloroflour karbon.

Kesembilan jenis pencemaran udara tersebut bercampur dalam lapisan troposfer bagian bawah dan terjadi interaksi. Kemudian interaksi ini dipengaruhi oleh sinar matahari, sehingga asap tersebut dinamakan asap foto kimia. Kelas asap fotokimia tersebut menjadi tinggi pada musim kemarau ( di daerah tropis) atau musim panas (daerah sub tropis).
Sebagian besar gas polutan yang menghasilkan gas foto kimia tersebut adalah rekasi pada ozon yang dapat mengakibatkan iritasi pada mata,  mengganggu pada fungsi paru-paru serta mematikan pohon dan tanaman pangan. Gas yang berbahaya tersebut baisnaya erat hubungannya dan konsentrasi ozon  dilapisan bawah atsmofer. 

6. Siklus Pencemaran Udara
Berikut perumpamaan siklus pencemaran udara tersebut. Pernahkah anda memperhatikan partikel yang berterbangan di udara dan tampah karena tersinari matahari pagi? Partikel-partikel ini akan menempel dimana saja dilingkungan kita yang paling berbahaya ialah terhisap oleh paru-paru kita.
Setiap menit kita menghirup udara 15-17 kali. Setiap menghirup udara di kota besar akan terhisap pula sekitar enam puluh ribu (60.000) partikel yang masuk kedalam paru-paru kita, dan dapat terjadi sebanyak separuhnya apabila terjadi di daerah perkotaan. Cerobong asap pabrik juga merupakan sumber partikel-partikel ini.
Partikel-partikel ini kemudian tinggal di udara untuk berapa hari. Partikel yang kecil untuk beberapa Minggu, yang besar segera jatuh disekitar sumbernya. Pada akibat ledakan nuklir, kebakaran hutan, letusan gunung berapi industri dapat melayang-layang ribuan kilometer dari tampak asalnya dan kendaraan bermotor.
Tujuan penduduk dunia khususnya Indonesia di sepanjang jalan dengan mengendarai motornya maka asap yang ditimbulkan kendaraan bermotor sebagaian dihirup langsung oleh masyarakat dan sebahagiannya lagi naik ke atas permukaan bumi.
Begitu pula pada asap pabrik / industri yang keluar dari cerobong asap mengumpul di atas permukaan bumi dan bergantung dengan asap kendaraan bermotor tadi. Kemudian udara yang sudah bercampur dengan bahan kimia dari kendaraan bermotor dan asap pabrik / industri naik dan masuk ke dalam lapisan troposfer, bahan pencemar terbawa secara vertikal dan horizontal sudah bereaksi secara kimiawi dengan bahan lainnya di dalam atmosfer.


Dalam mengikuti gerakan udara, polutan tersebut menyebar tetapi polutan tersebut menyebar tetai polutan yang dapat tahan lama akan terbawa dalam jarak yang jauh dan akhirnya jatuh kepermukaan bumi menjadi partikel padat dan larut dalam butiran (uap air yang ada di troposfer) serta mengembun jatuh kepemrukaan bumi. Jadi, karena udara tercemar, air hujan juga tercemar oleh gas-gas tersebut.

7. Pengaruhnya Terhadap Iklim Dan Pemanasan Global
Apabila kita amati sejenak, iklim yang panas akan terasa tidak membuat nyaman kehidupan. Tetapi kondisi panas tersebut dapat menaikkan produksi tanaman pangan mencapai 60-80% di beberapa daerah karena lebih banyak CO2 adalah atmosfer yang dapat menaikan laju fotosintesis.
Kenaikan suhu dalam troposfer, sehingga kondisi tersebut dapat menyebabkan reaksi perusakan ozon secara perlahan. Selain itu akan banyak terjadi kerugian karena pemasanan global akan menaikan penggunaan pendingin ruangan. Produksi tanaman pangan akan banyak terserang hama serangga, karena dalam kondisi panas menaikan laju laju penguapan pada tanaman, sehingga tanaman sangat memerlukan ketersediaan air cukup. Air dalam tanah akan menguap dan sulit untuk ditanami tanaman produksi pangan.
Kenaikan suhu udara rata-rata 40C akan mendapat mengubah pergantian musim sehingga musim hujan berkurang, timbul angin kencang dan arus gelombang pasang. Bencana banjir terjadi di musim kering yang panjang. Tanah yang subur akan berubah menjadi padang pasir yang tandus, danau mulai mengering dan rencana kekeringan serta kelaparan akan meluas.
Ada beberapa penelitian dengan menggunakan model menunjukkan bahwa kenaikan suhu atmosfer rata-rata 40C dapat menaikan permukaan laut 0,5 – 1,5 m. Selama 50-100 tahun, dengan asumsi bahwa es dikutub tidak mencair. Tetapi bila es dikutub terjadi pencairan, kenaikan air permukaan laut menjadi lebih tinggi lagi. Akibatnya akan dapat menenggelamkan sepertiga dari permukaan bumi terutama daerah yang rendah.

Sebuah badan penelitian milik Amerika dalam bidang Geofisika dan Klimatologi, bernama Badan proteksi lingkungan Amerika (EPA) memproyeksikan bahwa bila permukaan laut naik 1 m akan dapat merusak daerah pantai sekitar 26% sampai 65% di Amerika. Kadar garam di daerah muara sungai, danau dan daratan dekat pantai akan naik dan tidak dapat digunakan lagi sebagai air minum, karena air laut sudah mengintruksi air tanah.

8. Dampak Pemanasan Global
Terjadinya peningkatan suhu atmosfer bumi mengakibatkan kawasan es di kutub utara maupun kutub selatan mencair sehingga permukaan laur terus naik. Ekosistem alami, seperti terumbu karang sangat peka terhadap perubahan hukum global. Perubahan iklim global yang akhirnya pemanasan global ini akan menimbulkan dampak negatif  bagi terumbu karang.
Oleh karena itu, dalam jangka panjang sumber daya air ini memerlukan perhatian serius. Tempat-tempat  yang kering seperti Afrika akan mengalami kekeringan yang lebih hebat. Kelangkaan air bersih sudah menja di masalah penduduk disepanjang sungai Mekong, Nil, Kuning, serta kawasan laut Aral di Asia Tengah, berikut kawasan danau Chad di Afrika. Daerah ini akhirnya akan menguasi bencana, seperti tanah longsor, banjir dan erosi. Sebab, meningkatnya surplus air dari satu daerah ke daerah lain.

9. Pencegahan Terjadinya Pemanasan Global
Pada dasarnya ada dua pilihan dalam memperlambat terjadinya pemanasan global (Global Warming)  ini yaitu :
1.      Pengurangan pembangunan rumah kaca dan
2.      Penggantian bahan bakar minyak dengan bahan alternatif lainnya seperti energi nuklir tidak diperbolehkan sehingga sumbangannya terhadap pengurangan CO2 di udara relatif kecil.


Kemudian ada beberapa cara/alternatif lain yang harus dilakukan untuk menghambat pemanasan global ialah :
v  Penghentian emisi CFC dan balon  
v  Pengurangan penggunaan bahan bakar minyak
v  Pengurangan penggunaan energi batu bara yang dapat menyumbangkan polusi CO2  sampai 60%  per unit produksi.
v  Penggunaan filter atau scrubher untuk menyaring CO2  sari asap pabrik dan pembangkit tenaga listrik
v  Penggunaan energi matahari, angin dan panas bumi
v  Peningkatan penggunaan gas alam sebagai pengganti minyak bumi
v  Penebangan hutan harus dikurangi dan peningkatan reboisasi
v  Penurun jumlah kelahiran dalam keluarga berencana.

10. Beberapa Faktor terjadinya Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia
Cukup banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi di Negara kita, di antaranya karena faktor alamiah, dan juga karena faktor manusia, seperti di bawah ini:
Ø  Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup.
Ø  Kurangnya peralatan pengolah lingkungan di indonesia.
Ø  Kurangnya pengawasan dari pemerintah pusat maupun daerah.

11. Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam:
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.



Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
- Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1.Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2.Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3.Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4.Gas yang mengandung racun.
5.Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

- Gempa bumi
Bencana gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh sebab itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
  1. Berbagai bangunan roboh.
  2. Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
  3. Tanah longsor akibat guncangan.
  4. Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
  5. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
 - Angin topan
Masalah lingkungan hidup lainnya adalah Angin Topan. Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman.
Akan tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.
Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
  1. Merobohkan bangunan.
  2. Rusaknya area pertanian dan perkebunan.
  3. Membahayakan penerbangan.
  4. Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

b. Berikut ini Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia:
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
a)      Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
b)      Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

c. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
       I.      Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
    II.      Perburuan liar.
 III.      Merusak hutan bakau.
 IV.      Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
    V.      Pembuangan sampah di sembarang tempat.
 VI.      Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
VII.      Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

12. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Upaya pelestarian lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia telah diataur dalam UU No.23 1997 tentang lingkungan hidup. UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar kekayaan sumber daya alam yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.
a. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
1)      Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
2)      Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3)      Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
4)      Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,

Sedangkan tujuan pokok dari Badan Pengendalian Lingkungan:
  1. Menanggulangi kasus pencemaran.
  2. Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
  3. Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
  4. Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

b. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a. Pelestarian Tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan):
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

b. Pelestarian Udara:
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian Hutan:
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1.      Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2.      Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3.      Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4.      Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5.      Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
6.      Ikut berpartisipasai dalam kegiatan pecinta alam.
7.      Memasok peralatan yang canggih.
8.      Melakukan penyuluhan pada masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.

Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi kita ini. Ada 7 fungsi hutan yang sangat membantu kebutuhan dasar “basic needs” kehidupan manusia, yaitu:
1)      Hidrologis, hutan merupakan gudang penyimpan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai melalui mata air-mata air yang berada di hutan. Dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah dapat diserap dan disimpan di dalam tanah dan tidak terbuang percuma.
2)      Melihat topografi Minahasa, bergunung-gunung dan terjal, sehingga banyak lahan-lahan kritis yang mudah tererosi apabila datang hujan. Keberadaan hutan sangat berperan melindungi tanah dari erosi dan longsor.
3)      Hutan pula merupakan tempat memasaknya makanan bagi tanaman-tanaman, dimana di dalam hutan ini terjadi daur unsur haranya (nutrien, makanan bagi tanaman) dan melalui aliran permukaan tanahnya, dapat mengalirkan makanannya ke area sekitarnya. Bayangkan jika kita tak punya lagi dapur alami bagi tanaman-tanaman sekitarnya ataupun bagi tanaman-tanaman air yaang ada di sungai-sungai, maka bumi Minahasa akan merana.


4)      Fungsi penting hutan lainnya adalah sebagai pengatur iklim, melalui kumpulan pohon-pohonnya dapat memprduksi Oksigen (O2) yang diperlukan bagi kehidupan manusia dan dapat pula menjadi penyerap carbondioksida (CO2) sisa hasil kegiatan manusia, atau menjadi paru-paru wilayah setempat bahkan jika dikumpulkan area hutan yang ada di daerah tropis ini, dapat menjadi paru-paru dunia. Siklus yang terjadi di hutan, dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah.
5)      Hutan memiliki jenis kekayaan dari berbagai flora dan fauna sehingga fungsi hutan yang penting lagi adalah sebagai area yang memproduksi embrio-embrio flora dan fauna yang bakal menembah keanegaragaman hayati. Dengan salah satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem di satu wilayah.
6)      Hutan mampu memberikan sumbangan hail alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri, selain kayu hutan juga menghasilkan bahan-bahan lain seperti damar, kopal, terpentein, kayu putih, rotan serta tanaman-tanaman obat.
7)      Hutan juga mampu memberikan devisa bagi kegiatan turisnya, sebagai penambah estetika alam bagi bentang alam yang kita miliki.

d. Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1.      Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2.      Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3.      Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4.      Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian Flora dan Fauna
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
a)      Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b)      Melarang kegiatan perburuan liar.
c)      Menggalakkan kegiatan penghijauan.
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut:                                                                                                           
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam hayati.                                                                                                                         
 2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah. 
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.                                        
  4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.




 BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Udara disekitar dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran. Hal ini erat hubungannya dnegan aktivitas manusia untuk mengejar dimasa modern. Bahan pencemar seperti dimasa modern. Bahan pencemar seperti senyawa karbon (CO, CO2), Sulfida (SO2, S03), Nitrogen (NO, NO2, dan N2O), partikel logam (Pb, Cd, Fs, Ng) dan senyawa lainnya telah terbukti mencemari udara terutama di daerah perkotaan dan industri. Jadi kesimpulannya ialah bahwa seluruh aktivitas manusialah yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Selain itu pula terdapat kesimpulan-kesimpulan lainnya, yaitu:
a)      Kita sebagai generasi muda yang baik harus bnikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup.
b)      Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan adanya kerusakan lingkungan.
c)      “Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi unsur lingkungan hidup dan faktor material, seperti suhu dan cahaya.
d)     “Lingkungan hidup”, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.
e)      Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.


- Saran-Saran
Kita harus sadar bahwa mencemari lingkungan akan membawakan diri kita kepada kesusahan  dan kesengsaraan yang saya (penulis) bahas yaitu pencemaran udara. Apabila kita sudah tahu dengan dampak buruknya, janganlah tetap kita lakukan. Apabila kita lakukan (mencemari lingkungan) berarti kita adalah seorang manusia yang tidak memiliki etika lingkungan yang telah diberikan hidup di lingkungan tersebut.

















 BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Sumber-Sumber dari buku:
1. Dr. H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
3. Risman. 2005. Bersahabat Dengan Lingkungan Hidup. Jakarta : CV. Swakarya
4. Sastrawijaya, A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : PT. Melton Putra.
Sumber-Sumber dari Internet:
Lingkungan hidup.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar