BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan
Kita tentu sudah tahu apa itu lingkungan. Lingkungan
adalah tempat yang ada disekitar kita yang terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
Adapun pengertian lingkungan menurut
para ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Drs. Sri Hartati:
Lingkungan adalah lingkungan
yang memiliki daya dukung tinggi dan sesuai untuk kehidupan organisme yang hidup didalamnya.
2. Menurut Dra. Ike Sabariah:
Lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup tersebut seperti batu, air, pohon,
tanah dll.
3. Menurut Iwan Wahyu. S:
Lingkungan hidup merupakan
sumber daya alam yang digunakan untuk keperluan hidup makhluk hidup.
2. Pengertian Polusi Atau Pencemaran
Istilah polusi berasal dari
aderah Yunani yang berarti mengotorkan, merusakkan atau mencemarkanm. Pada tahun 1966 lembaga di Amerika Serikat yang mengenai “Waste
Management and Control” membuat bahasan tentang polusi.
Ada beberapa lain pengertian
polusi yaitu :
1. Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si:
Polusi adalah perubahan
kondisi / fisik, kimia atau biologi dari udara, air atau tanah (lahan), yang memebrikan dampak membahayakan
kondisi lingkungan dan asap natural
(budaya) yang ada.
2. Menurut Dra. Sri Hartati, M.Si:
Polutan (zat pencemar) adalah
zat yang menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia maupun biologi dari
lingkungan.
3. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1
Ayat 3:
Polusi / pencemaran adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan dan kegiatan atas
proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukkannya.
3. Penyebab Pencemaran Udara
Apabila kita menghirup udara
dalam-dalam, sekitar 99% dari udara yang kita hisap ialah gas nitrogen dan
oksigen. Kita juga menghisap
gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada beberapa hasil penelitian
dilaporkan bahwa diantara gas yang sangat sedikit tersebut diidentifikasi
sebagai gas pencemar.
Di daerah perkotaan yang
ramai, gas pencemar berasal dari asap
kendaraan, gas buangan pabrik, pembangkit tenaga listrik, asap rokok, larutan
pembersih dan sebagainya yang berhubungan erat dengan aktivitas manusia.
Dari pernyataan diatas sudah
jelaslah bahwa penyebab pencemaran udara itu dikarenakan aktivitas manusia yang
tidak terhenti. Apalagi di zaman modern ini banyak sekali industri-industri dan
pabrik-pabrik baru didirikan ditanah air kita ini sehingga kita merupakan
negara polutan.
4. Dampak Pencemaran Udara
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi
yang tidak digunakan dengan benar adalah munculnya pencemaran atau polutan. Gas
pencemar dalam kandungan tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
paru-paru manusia atau hewan, tanaman, bangunan dan bahan lainnya.
Perubahan kandungan bahan kimia dalam atsmofer bumi
karena polusi udara akan dapat juga mengubah iklim lokal, regional dan global
sehingga menaikan jumlah radiasi sinar ultra violet dari matahari kepermukaan
bumi dan timbullah efek rumah kaca yang berdampak luas terhadap terproduksinya
pangan dunia dan permukaan laur dan masih banyak lagi.
Terjadinya lubang ozon disebabkan menurunnya kadar ozon
dilapisan stratosfer yang mengakibatkan bertambahnya sinar ultraviolet (UV)
dari matahari ke bumi. Dampaknya berupa gangguan terhadap kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, juga punahnya jenis-jenis organisme tertentu.
5. Terjadinya
Pencamara Udara
Pencemaran udara ialah jika udara di atmosfer dicampuri
dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Adapun
bahan kimia di udara yang berpengaruh negatif pada manusia, hewan dan tumbuhan,
barang dan logam, bantuan dan materil lain dapat dikategorikan sebagai
pencemaran udara.
Banyak bahan pencemar udara terdapat dalam lapisan
troposfer, tetapi ada 9 jenis pencemar udara yuang penting yaitu :
a)
Oksida karbon (CO, CO2)
b)
Oksida berelang (SO2,
SO3)
c) Oksida
Nitrogen (NO, NO2, dan N2O)
d) Suspensi partikel (debu tanah, karbon,
asbes, logam berat, nitrat, sulfat, titik cairan, seperti asam sulfat (H2SO4))
e)
Oksida foto kimiawi (ozon)
f)
Substansi radio aktif
g)
Panas (pembangkit tenaga
listrik, pembangkaran minyak menjadi gas pada kendaraan, pabrik, perumahan)
h) Suara (kendaraan bermotor, pesawat
terbang, kereta api, masih suci, konstruksi) dll.
i)
Komponen
organik (CFC) Kloroflour karbon.
Kesembilan jenis pencemaran
udara tersebut bercampur dalam lapisan troposfer bagian bawah dan terjadi
interaksi. Kemudian interaksi ini dipengaruhi oleh sinar matahari, sehingga
asap tersebut dinamakan asap foto kimia. Kelas asap fotokimia tersebut menjadi
tinggi pada musim kemarau ( di daerah tropis) atau musim panas (daerah sub
tropis).
Sebagian besar gas polutan
yang menghasilkan gas foto kimia tersebut adalah rekasi pada ozon yang dapat
mengakibatkan iritasi pada mata, mengganggu
pada fungsi paru-paru serta mematikan pohon dan tanaman pangan. Gas yang
berbahaya tersebut baisnaya erat hubungannya dan konsentrasi ozon dilapisan bawah atsmofer.
6. Siklus Pencemaran Udara
Berikut perumpamaan siklus
pencemaran udara tersebut. Pernahkah anda memperhatikan partikel yang
berterbangan di udara dan tampah karena tersinari
matahari pagi? Partikel-partikel ini akan menempel dimana saja dilingkungan
kita yang paling berbahaya ialah terhisap oleh paru-paru kita.
Setiap menit kita menghirup
udara 15-17 kali. Setiap menghirup udara di kota besar akan terhisap
pula sekitar enam puluh ribu (60.000) partikel yang masuk kedalam paru-paru
kita, dan dapat terjadi sebanyak separuhnya apabila terjadi di daerah
perkotaan. Cerobong asap pabrik juga merupakan sumber partikel-partikel ini.
Partikel-partikel ini kemudian tinggal di udara untuk
berapa hari. Partikel yang kecil untuk beberapa Minggu, yang besar segera jatuh
disekitar sumbernya. Pada
akibat ledakan nuklir, kebakaran hutan, letusan gunung berapi industri dapat
melayang-layang ribuan kilometer dari tampak asalnya dan kendaraan bermotor.
Tujuan penduduk dunia
khususnya Indonesia di sepanjang jalan dengan mengendarai motornya maka asap
yang ditimbulkan kendaraan bermotor sebagaian dihirup langsung oleh masyarakat
dan sebahagiannya lagi naik ke atas permukaan bumi.
Begitu pula pada asap pabrik /
industri yang keluar dari cerobong asap mengumpul di atas permukaan bumi dan
bergantung dengan asap kendaraan bermotor tadi. Kemudian udara yang sudah
bercampur dengan bahan kimia dari kendaraan bermotor dan asap pabrik / industri
naik dan masuk ke dalam lapisan troposfer, bahan pencemar terbawa secara
vertikal dan horizontal sudah bereaksi secara kimiawi dengan bahan lainnya di
dalam atmosfer.
Dalam mengikuti gerakan udara,
polutan tersebut menyebar tetapi polutan tersebut menyebar tetai polutan yang
dapat tahan lama akan terbawa dalam jarak yang jauh dan akhirnya jatuh kepermukaan
bumi menjadi partikel padat dan larut dalam butiran (uap air yang ada di
troposfer) serta mengembun jatuh kepemrukaan bumi. Jadi, karena udara tercemar,
air hujan juga tercemar oleh gas-gas tersebut.
7. Pengaruhnya Terhadap Iklim Dan
Pemanasan Global
Apabila kita amati sejenak,
iklim yang panas akan terasa tidak membuat nyaman kehidupan. Tetapi kondisi
panas tersebut dapat menaikkan produksi tanaman pangan mencapai 60-80% di
beberapa daerah karena lebih banyak CO2 adalah atmosfer yang dapat
menaikan laju fotosintesis.
Kenaikan suhu dalam troposfer,
sehingga kondisi tersebut dapat menyebabkan reaksi perusakan ozon secara
perlahan. Selain itu akan banyak terjadi kerugian karena pemasanan global akan
menaikan penggunaan pendingin ruangan. Produksi tanaman pangan akan banyak
terserang hama serangga, karena dalam kondisi panas menaikan laju laju
penguapan pada tanaman, sehingga tanaman sangat memerlukan ketersediaan air
cukup. Air dalam tanah akan menguap dan sulit untuk ditanami tanaman produksi
pangan.
Kenaikan suhu udara rata-rata
40C akan mendapat mengubah pergantian musim sehingga musim hujan
berkurang, timbul angin kencang dan arus gelombang pasang. Bencana banjir
terjadi di musim kering yang panjang. Tanah yang subur akan berubah menjadi
padang pasir yang tandus, danau mulai mengering dan rencana kekeringan serta
kelaparan akan meluas.
Ada beberapa penelitian dengan
menggunakan model menunjukkan bahwa kenaikan suhu atmosfer rata-rata 40C
dapat menaikan permukaan laut 0,5 – 1,5 m. Selama 50-100 tahun, dengan asumsi
bahwa es dikutub tidak mencair. Tetapi bila es dikutub terjadi pencairan,
kenaikan air permukaan laut menjadi lebih tinggi lagi. Akibatnya akan dapat
menenggelamkan sepertiga dari permukaan bumi terutama daerah yang rendah.
Sebuah badan penelitian milik
Amerika dalam bidang Geofisika dan Klimatologi, bernama Badan proteksi
lingkungan Amerika (EPA) memproyeksikan bahwa bila permukaan laut naik 1 m akan
dapat merusak daerah pantai sekitar 26% sampai 65% di Amerika. Kadar garam di
daerah muara sungai, danau dan daratan dekat pantai akan naik dan tidak dapat
digunakan lagi sebagai air minum, karena air laut sudah mengintruksi air tanah.
8. Dampak Pemanasan Global
Terjadinya peningkatan suhu
atmosfer bumi mengakibatkan kawasan es di kutub utara maupun kutub selatan
mencair sehingga permukaan laur terus naik. Ekosistem alami, seperti terumbu
karang sangat peka terhadap perubahan hukum global. Perubahan iklim global yang
akhirnya pemanasan global ini akan menimbulkan dampak negatif bagi terumbu karang.
Oleh karena itu, dalam jangka
panjang sumber daya air ini memerlukan perhatian serius. Tempat-tempat yang kering seperti Afrika akan mengalami
kekeringan yang lebih hebat. Kelangkaan air bersih sudah menja di masalah
penduduk disepanjang sungai Mekong, Nil,
Kuning, serta kawasan laut Aral di Asia Tengah, berikut kawasan danau Chad di
Afrika. Daerah ini akhirnya akan menguasi bencana, seperti tanah longsor,
banjir dan erosi. Sebab, meningkatnya surplus air dari satu daerah ke daerah
lain.
9. Pencegahan Terjadinya Pemanasan
Global
Pada dasarnya ada dua pilihan
dalam memperlambat terjadinya pemanasan global (Global Warming) ini yaitu :
1.
Pengurangan pembangunan rumah
kaca dan
2.
Penggantian bahan bakar minyak
dengan bahan alternatif lainnya seperti energi nuklir tidak diperbolehkan
sehingga sumbangannya terhadap pengurangan CO2 di udara relatif
kecil.
Kemudian ada beberapa cara/alternatif
lain yang harus dilakukan untuk menghambat pemanasan global ialah :
v Penghentian emisi CFC dan balon
v Pengurangan penggunaan bahan bakar minyak
v Pengurangan penggunaan energi batu bara
yang dapat menyumbangkan polusi CO2
sampai 60% per unit produksi.
v Penggunaan filter atau scrubher untuk menyaring CO2 sari asap pabrik dan pembangkit tenaga
listrik
v Penggunaan energi matahari, angin dan
panas bumi
v Peningkatan penggunaan gas alam sebagai
pengganti minyak bumi
v Penebangan hutan harus dikurangi dan
peningkatan reboisasi
v Penurun jumlah kelahiran dalam keluarga berencana.
10. Beberapa Faktor
terjadinya Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia
Cukup banyaknya kerusakan
lingkungan yang terjadi di Negara kita, di antaranya karena faktor alamiah, dan
juga karena faktor manusia, seperti di bawah ini:
Ø Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya lingkungan hidup.
Ø Kurangnya peralatan pengolah
lingkungan di indonesia.
Ø Kurangnya pengawasan dari
pemerintah pusat maupun daerah.
11. Bentuk-Bentuk Kerusakan
Lingkungan Hidup di Indonesia
a. Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa
Alam:
Berbagai bentuk
bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan
dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher
yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam
lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
- Letusan gunung berapi
Letusan gunung
berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan
kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan
gunung berapi antara lain berupa:
1.Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan
pernafasan.
2.Lava panas, merusak, dan
mematikan apa pun yang dilalui.
3.Awan panas, dapat mematikan
makhluk hidup yang dilalui.
4.Gas yang mengandung racun.
5.Material padat (batuan,
kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
- Gempa bumi
Bencana gempa bumi
adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di
antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,
maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa. Oleh sebab itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih
dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung
terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di
antaranya:
- Berbagai
bangunan roboh.
- Tanah di permukaan bumi merekah, jalan
menjadi putus.
- Tanah
longsor akibat guncangan.
- Terjadi
banjir, akibat rusaknya tanggul.
- Gempa yang
terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
Masalah lingkungan hidup lainnya
adalah Angin Topan. Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang
bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi
karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin
topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal
yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai
di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana
musiman.
Akan tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya
gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto
satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya.
Serangan angin
topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam
bentuk:
- Merobohkan
bangunan.
- Rusaknya area pertanian dan perkebunan.
- Membahayakan
penerbangan.
- Menimbulkan
ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
Terjadinya
pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri.
a) Terjadinya banjir, sebagai
dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga
daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
b) Terjadinya tanah longsor,
sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
c. Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
I.
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
II.
Perburuan
liar.
III.
Merusak
hutan bakau.
IV.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
V.
Pembuangan
sampah di sembarang tempat.
12. Upaya Pelestarian
Lingkungan Hidup
Upaya pelestarian
lingkunagn hidup yang dilakukan di Indonesia telah diataur dalam UU No.23 1997
tentang lingkungan hidup. UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap terhadap tekanan perubahan dan
dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar
kekayaan sumber daya alam yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.
a. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Hal-hal yang
dilakukan pemerintah antara lain:
1) Mengeluarkan UU Pokok Agraria
No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
2) Menerbitkan UU No. 4 Tahun
1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3) Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24
Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
4) Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan
Pengendalian Lingkungan,
Sedangkan tujuan pokok dari Badan
Pengendalian Lingkungan:
- Menanggulangi
kasus pencemaran.
- Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
- Melakukan penilaian analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL).
- Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Beberapa upaya
yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup
antara lain:
a. Pelestarian Tanah (tanah datar, lahan
miring/perbukitan):
Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun
terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b. Pelestarian Udara:
Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau
pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang
membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses
fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga
produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga
mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau
pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin
Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang
terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan,
serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang
digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai
produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer
yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar
ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet
yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya
suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya
lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian Hutan:
Upaya yang dapat
dilakukan untuk melestarikan hutan:
1. Reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara
sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang
pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat
bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
6. Ikut berpartisipasai dalam
kegiatan pecinta alam.
7. Memasok peralatan yang canggih.
8. Melakukan penyuluhan pada
masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.
Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting
di muka bumi ini, dan sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi
kita ini. Ada 7 fungsi hutan yang sangat membantu kebutuhan dasar “basic needs”
kehidupan manusia, yaitu:
1) Hidrologis, hutan merupakan gudang
penyimpan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya
akan mengalirkannya ke sungai-sungai melalui mata air-mata air yang berada di
hutan. Dengan adanya hutan, air hujan yang berlimpah dapat diserap dan disimpan
di dalam tanah dan tidak terbuang percuma.
2) Melihat topografi Minahasa,
bergunung-gunung dan terjal, sehingga banyak lahan-lahan kritis yang mudah
tererosi apabila datang hujan. Keberadaan hutan sangat berperan melindungi
tanah dari erosi dan longsor.
3) Hutan pula merupakan tempat memasaknya
makanan bagi tanaman-tanaman, dimana di dalam hutan ini terjadi daur unsur
haranya (nutrien, makanan bagi tanaman) dan melalui aliran permukaan tanahnya,
dapat mengalirkan makanannya ke area sekitarnya. Bayangkan jika kita tak punya
lagi dapur alami bagi tanaman-tanaman sekitarnya ataupun bagi tanaman-tanaman
air yaang ada di sungai-sungai, maka bumi Minahasa akan merana.
4) Fungsi penting hutan lainnya adalah
sebagai pengatur iklim, melalui kumpulan pohon-pohonnya dapat memprduksi
Oksigen (O2) yang diperlukan bagi kehidupan manusia dan dapat pula menjadi
penyerap carbondioksida (CO2) sisa hasil kegiatan manusia, atau menjadi
paru-paru wilayah setempat bahkan jika dikumpulkan area hutan yang ada di
daerah tropis ini, dapat menjadi paru-paru dunia. Siklus yang terjadi di hutan,
dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah.
5) Hutan memiliki jenis kekayaan dari
berbagai flora dan fauna sehingga fungsi hutan yang penting lagi adalah sebagai
area yang memproduksi embrio-embrio flora dan fauna yang bakal menembah
keanegaragaman hayati. Dengan salah satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan
kondisi ketahanan ekosistem di satu wilayah.
6) Hutan mampu memberikan sumbangan hail alam
yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang industri, selain kayu
hutan juga menghasilkan bahan-bahan lain seperti damar, kopal, terpentein, kayu
putih, rotan serta tanaman-tanaman obat.
7) Hutan juga mampu memberikan devisa bagi
kegiatan turisnya, sebagai penambah estetika alam bagi bentang alam yang kita
miliki.
d. Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk
melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai
dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu
karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan
habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan
peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat
harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian Flora dan Fauna
Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
b) Melarang kegiatan perburuan liar.
c) Menggalakkan kegiatan penghijauan.
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat
dilakukan adalah mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan
khusus yaitu sebagai berikut:
1. Hutan
Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam
hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah
satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan
untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang
cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai
tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari
hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam
yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta
lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan.
PENUTUP
- Kesimpulan
Udara disekitar dewasa ini sangat peka terhadap
pencemaran. Hal ini erat hubungannya dnegan aktivitas manusia untuk mengejar
dimasa modern. Bahan pencemar seperti dimasa modern. Bahan pencemar seperti
senyawa karbon (CO, CO2), Sulfida (SO2, S03),
Nitrogen (NO, NO2, dan N2O), partikel logam (Pb, Cd, Fs,
Ng) dan senyawa lainnya telah terbukti mencemari udara terutama di daerah
perkotaan dan industri. Jadi kesimpulannya ialah bahwa seluruh aktivitas
manusialah yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Selain itu pula terdapat
kesimpulan-kesimpulan lainnya, yaitu:
a)
Kita sebagai generasi muda yang
baik harus bnikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan
adalah tempat dimana kita hidup.
b) Dengan melestarikan lingkungan berarti
kita telah menyelamatkan beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa
yang melayang itu banyak disebabkan adanya kerusakan lingkungan.
c) “Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi
makhluk hidup yang membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan
jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan
hidup, perilaku dan konndisi unsur lingkungan hidup dan faktor material,
seperti suhu dan cahaya.
d) “Lingkungan
hidup”, sering disebut
sebagai lingkungan, adalah
istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi
secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan
hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan
komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.
e) Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari
lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
- Saran-Saran
Kita harus sadar bahwa
mencemari lingkungan akan membawakan diri kita kepada kesusahan dan kesengsaraan yang saya (penulis) bahas
yaitu pencemaran udara. Apabila kita sudah tahu dengan dampak buruknya,
janganlah tetap kita lakukan. Apabila kita lakukan (mencemari lingkungan)
berarti kita adalah seorang manusia yang tidak memiliki etika lingkungan yang
telah diberikan hidup di lingkungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber-Sumber
dari buku:
1. Dr. H. Totok Gunawan, M.S.,dkk.
2004. Fakta dan Konsep
Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
3. Risman.
2005. Bersahabat Dengan Lingkungan Hidup.
Jakarta : CV. Swakarya
4. Sastrawijaya,
A. Tresna. 1991. Pencemaran Lingkungan.
Jakarta : PT. Melton Putra.
Sumber-Sumber dari Internet:
Lingkungan hidup.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar