Para ilmuwan dari Wildlife Conservation Society (WCS)
menyebutkan bahwa ada 12 wabah mematikan yang berpotensi menyebar ke
seluruh dunia. Hal ini disampaikan oleh William Karesh pada konferensi International Union for the Conservation of Nature
(IUCN) yang digelar di Barcelona hari Selasa pekan kemarin. William
juga memperingatkan bahwa ada kaitan antara perubahan iklim global
dengan penyebaran wabah mematikan tersebut.
Para
ilmuwan menyatakan perlunya suatu sistem pengawasan terhadap kehidupan
liar (wildlife) di seluruh dunia untuk mencermati tanda-tanda
penyakit pada binatang sebelum penyakit tersebut menyebar dan membunuh
banyak orang. Beberapa jaringan pengawasan telah terbentuk di beberapa
tempat di dunia, dan telah terbukti efektif kinerjanya.
Beberapa
wabah berbahaya tersebut adalah:
1. Avian infuenza (flu burung)
Peningkatan intensitas badai menyebabkan
burung-burung liar yang terinfeksi flu burung mencari daerah baru untuk
bermigrasi. Hal ini meningkatkan risiko unggas lokal tertular flu
burung.
2.
Babesiosis
Penyakit
yang diakibatkan oleh kutu ini belakangan menjadi masalah bagi manusia.
Perubahan iklim dicurigai membantu percepatan pertumbuhan populasi kutu
pada singa dan kerbau liar di Afrika Timur.
3. Kolera
Temperatur air yang lebih hangat dari masa
sebelumnya merupakan salah satu akibat pemanasan global, hal ini menjadi
media yang tepat bagi pertumbuhan kuman kolera.
4. Ebola
Wabah ini dikaitkan dengan perubahan pola
hujan. Ebola telah membunuh banyak satwa gorila, simpanse, dan juga
dilaporkan menyebabkan kematian pada manusia.
5. Parasit pada usus halus
Baik peningkatan temperatur maupun
peningkatan curah hujan akan membantu parasit tersebut untuk bertahan.
(sumber: www.spesialis.info)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar