Cerita ini adalah lanjutan dari
judul tentang dia part 1 yang telah lalu. Dia kemudian melanjutkan sekolahnya
ke sekolah menengah pertama atau yang disingkat dengan SMP. Pada zamannya
tersebut dia mendapat jatah 3 sekolah pilihan, kemudian dia memilih tiga SMP
pilihannya tersebut.
Dia
pun mulai belajar untuk menghadapi test masuk sekolah tersebut. Setiap malam
dia belajar tak henti-hentinya dia selalu membaca buku pelajaran, terutama buku
latihan-latihan yang berkaitan dengan soal-soal test masuk SMP itu. Dia membaca
tiap bagian buku satu-persatu dan terus menghafalnya, sampai dia ingat semua
apa yang ada pada buku tersebut. Hingga tiba pada hari test itu tiba, dia
bersiap-bersiap untuk berangkat dari rumahnya menuju tempat test yang kebetulan
jaraknya agak jauh dari rumahnya. Dia diantar oleh bapaknya. Sesampainya di
sana dia mencari nomor bangku tempat di mana dia mau test. Setelah
mencari-cari, akhirnya dia menemukannya. Waktu terus berlalu, hingga tepat
pukul 08.00 pagi datanglah seorang pengawas ruangan yang bertugas menjaga dan
mengawasi para peserta ujian masuk SMP Negeri yang berlangsung serentak di
seluruh Indonesia.
Sang
pengawas tersebut lalu membagikan lembar soal beserta lembar jawabannya kepada para peserta ujian.
Tiap satu orang peserta mendapat jatah satu soal dan satu jawaban. Setelah
mendapat soal masing-masing, kemudian para peserta segera mengisi identitas
pada lembar paling atas yang ada pada lembar jawaban tersebut. Setelah pengawas
berkata untuk segera mengerjakan soal-soal test tersebut. Dia mulai mengerjakan
soal pertama, hingga dia selesai mengerjakan semua soal tersebut. Waktu terus
berjalan, dan tanpa terasa sudah pukul 10.00 pagi. Tepat pada pukul tersebut
sang pengawas berkata bahwa waktu sudah habis, dan tiba saatnya bagi para
peserta untuk mengumpulkan segera lembar jawaban dan soalnya.
Kemudian
dia melangkah keluar dari ruang ujian, dan bersiap-siap untuk pulang ke rumah
kembali. Dia menunggu di depan gerbang tempat test tersebut. Kemudian tiba-tiba
datanglah seorang wanita yang menegurnya, dia sempat bingung mengapa wanita itu
menegurnya dan mengajaknya ngobrol. Ternyata wanita tersebut ialah temannya di
masa SD dulu. Wanita tersebut juga testnya sama dengan dia, dan mereka pun
mulai berbincang-bincang mengenai apapun, asalkan dapat dijadikan bahan
obrolan. Ternyata diam-diam wanita tersebut menyukai dia, tapi wanita itu tak
berani untuk mengungkapkannya, sebab wanita itu merasa kalau dia tidak
menyukainya.
Dia
juga tidak merasa kalau wanita tersebut menyukainya. Jadi dia hanya menganggap
wanita itu sekedar teman biasa. Wanita tersebut terlihat sangat senang saat
berjumpa dengan dia, apalagi sampai mengobrol selama itu dengan pria yang ia
taksir. Tanpa mereka sadari ternyata sudah pukul 12.00 siang. Dan bapak dia
datang ke tempat test tersebut untuk menjemput dia pulang. Dia pun lalu
berpamitan dengan wanita tersebut. Dan itulah sepenggal kisah dari dia yang
dapat diceritakan dalam part_2 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar