Ini adalah
sebuah cerita dari seorang anak yang ingin mendapatkan sebuah cita-cita dan
harapan yang selalu dia inginkan. Dia seorang anak yang terlahir dari sebuah
keluarga sederhana. Dia adalah anak ketiga, dimana dilahirkan secara normal
layaknya bayi-bayi lain di luar sana yang lahir dari ibu kandungnya sendiri.
Semasa dia bayi, dia dirawat dengan baik dan penuh kasih sayang.
Kedua
orang tuanya sangat menyayangi dia, begitu juga saudara-saudaranya yang lain
terutama kakak-kakaknya. Mereka sangat ingin melihat dia menjadi anak yang
tumbuh dengan sehat, yang ceria, yang pintar, yang taat ibadah, dan yang dapat
membuat keluarganya bangga akan kehadirannya di dunia ini. Di masa balitanya,
dia terkenal amat manja pada ibunya, mungkin pada saat itu dia merasa hanya
ibunyalah yang dapat melindunginya dan dapat menghentikan tangisannya di kala
ia sedih. Ibunya dia anggap sebagai sosok yang amat lembut hati, yang selalu
memberikan senyuman kepadanya, yang selalu menggendongnya ketika dia merasa
lelah. Sang ibu melakukan semua hal tersebut tanpa adanya suatu rasa mengeluh.
Raut wajah ibunya meskipun terlihat lelah, namun ia menutupinya dengan selalu
memberikan dan mengembangkan senyumannya
kepada dia (sang anak).
Sang
anak tumbuh semakin besar dan hal itu membuat sang ibu merasa senang dengan
perkembangan dia. Dia kemudian tumbuh semakin besar sampai ia mencapai usia
balita, dia menjadi balita yang gembira karena dapat mengenal anak-anak sebaya
lainnya. Dia pun mempunyai teman untuk diajak bermain. Dia sangat menikmati
masa-masa balitanya. Hingga usianya mencapai usia 6 tahun, dia masuk taman
kanak-kanak yang terletak dekat rumahnya. Di taman kanak-kanak tersebut dia
menimba ilmu, dan mencoba hal-hal baru, seperti menggambar, menulis angka, belajar
menghitung, dan belajar untuk bersosial dengan sesama teman-temannya.
Dia
pergi ke taman kanak-kanak tersebut selalu diantar oleh ayahnya, begitu juga
ketika dia pulang, dia dijemput oleh ayahnya kembali. Dia selalu dibawakan
bekal makanan ketika jam istirahat. Dia sering membawa bekal roti, karena dia
amat menyenangi roti, selain rasanya enak roti tersebut juga bergizi bagi
pertumbuhannya. Di taman kanak-kanak tersebut, dia mendapatkan kasih sayang
juga dari para gurunya. Guru-guru dia sangatlah baik hati, mereka tidak pernah
marah terhadap siswa-siswi di taman kanak-kanak tersebut.
Di
taman kanak-kanak tersebut itu juga dia mendapatkan teman-teman baru, walaupun
baru kenal di tempat tersebut dia sangat akrab dengan teman-temannya tersebut.
Dia sering mengajak teman-temannya bercanda ria dan suka bercerita satu sama
lainnya. Dia seolah mendapat dunia baru ketika berada di taman kanak-kanak
tersebut. Dia merasa inilah tempat yang sangat dia senangi, karena ditempat
taman kanak-kanak itulah dia marasa nyaman dan tak ada yang menggangunya.
Teman-temannya disana sangatlah baik hati semua, teman-teman disana amatlah
membuat dia senang hati. Dia merasa tak ragu-ragu untuk selalu bermain dan
berbincang-bincang dengan teman-teman sebayanya tersebut.
Dia
adalah anak yang riang gembira, dia selalu berusaha membuat situasi dan kondisi
teman-temannya untuk selalu tersenyum. Itulah yang sangat ia inginkan, dia mau
kehadirannya di tengah-tengah teman-temannya tersebut membawa kecerian terhadap
sesama. Sungguh itu adalah pengalaman yang amat dia hargai, dia menjadi anak
yang paling beruntung karena dapat bersekolah di taman kanak-kanak tersebut dan
dapat membantu sesamanya. Di ingin kehidupannya selalu dipenuhi canda tawa,
riang gembira, tanpa adanya suatu kesedihan bahkan isak tangis.
by: my self
by: my self
ini cerita ttg riki septiawan? :D
BalasHapusbukan....
Hapusorang lain tu:)