Kemunculannya di cover majalah EeWeb September 2011 memancing rasa penasaran. Tak biasanya orang Indonesia
muncul di cover majalah Amerika Serikat dan mendapat peliputan dalam
topik utama “Interview”. Tak sembarang orang yang bisa mendapat
kesempatan tersebut. Namun itulah yang didapat Prof. Taufik, pria
kelahiran Jakarta, 13 September 1969.
Taufik kini mengajar di California State Polytechnic, AS, dan menjadi profesor di sana. Dalam profilnya di universitas itu, tampak bahwa ia memang bukan orang sembarangan. Dalam daftar penghargaan yang pernah ia terima terdapat 33 awards dari berbagai
kategori. Dari sana juga bisa dilihat, Taufik tak hanya seorang
profesor muda yang dari keilmuannya diakui, tetapi juga ‘gaul’ dan
disukai para mahasiswanya. Lihat saja macam penghargaannya. Selain
dinobatkan sebagaiBest Overall Professor di Cal Poly tahun 2007, ia juga dianugerahi gelar sebagai Best Story Teller Professor, Most Humorous Professor, Favourite Professor, dan sebagainya.
Dalam wawancaranya
di majalah tersebut, profesor bidang elektronik yang juga direktur di
Electric Power Institute, AS, itu menyebutkan bahwa kesukaannya pada
bidang ini dialami sejak SMA di Jakarta. Pada saat itulah, lelaki yang
menjadi pelajar terbaik SMA di angkatannya itu, mulai mengenal circuit
elektronik. “Dari sinilah saya mengenaldan tertarik ke bidang rekayasa (engineering),” katanya. Kecintaannya pada bidang ini makin kuat ketika ia kuliah di AS.
Taufik menamatkan sekolahnya
di SMAN 13 Jakarta pada tahun 1989. Setelah itu mendapatkan beasiswa
dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan sekolah di Nothern Arizona
University. “Alhamdulillah inilah kesempatan pertama saya belajar di
luar negeri,” kata Taufik, seperti ditulis Kabarinews.com. Tahun 1993
gelar Bachelor in Science pun ia raih dengan predikat Cum Laude. Ia
mengambil bidang Computer Science di jurusan Electrical Engineering di
universitas itu.
Tanggung karena
sudah berada di AS dan sayang jika buru-buru pulang, Taufik melanjutkan
sekolah lagi ke jenjang S2 dan S3. S2-nya ia ambil di University
Illinois of Chicago, juga melalui program beasiswa. Ia meraih gelar
Master pada tahun 1995 di bidang Electrical Engineering. Lalu S3-nya ia
ambil diCleveland State University dan meraih gelar Doktor pada tahun
1999.
Selama mengejar gelar Doktor, Taufik bekerja sebagai konsultan teknik di beberapa perusahaan.
Bahkan dia sempat bekerja selama satu tahun sebagai Engineer di
Allen-Bradley, sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang
automation industry. Setelah itu ia bekerja di beberapa perusahaan yang
bergerak di bidang engineering, antara lain di Rantec Power, San Diego
Gas & Electric, dan di APD Semiconductor. Setelah itu, ia mulai
mengajar di Cal Poly State University. Di universitas ini ia mengajar
berbagai ilmu eletronik seperti Power Electronics Design, Modeling and
Simulation of Power Converters, Control Systems, Motor Drives dan
sebagainya.
Saat ini, kegiatannya adalah mengembangkan DC House (sistem pengaliran listrik ke rumah-rumah dengan metode direct current),
serta mengumpulkan dana untuk bisa membangun DC House di Cal Poly dan
Indonesia (tahun depan). Untuk itu, ia telah menjalin bekerja sama
dengan beberapa dosen dari perguruan tinggi Indonesia.
Prestasi yang diraih Taufik di bidang elektronik sebenarnya berbeda dengan cita-citanya
dulu. “Dulu saya bercita-cita jadi tentara, maklum, saya sekolah di SD
yang dikelola oleh dan berlokasi di asrama Arhanud (Artileri
Pertahananan Udara), jadi teman saya hampir semua anaknya tentara dan
setiap hari saya melihat tentara,” katanya, pada suatu kesempatan. Namun sesuai dengan perkembangan waktu akhirnya ia kepincut ke bidang elektronik yang membawanya menjadi profesor muda di universitas AS.
Sumber: Kabarinews, IndonesiaProud, dan Eeweb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar